Neicytechno – IPv4 Dan IPv6 IP Address merupakan komponen yang sangat penting dalam jaringan terurama internet, kerena IP Address atau Alamat IP akan menujukan identitas dari pengguna internet tersebut sehingga seharusnya alamat ip setiap pengguna itu berbeda. Alamat IP adalah alamat numerik dalam jaringan dalam bentuk bilangan biner 32bit (IP Versi 4/IPv4) samapai 128 bit (IP Versi 6/IPv6), meskipun kita menggunakan alamat ip dalam bentuk notasi seperti 192.168.3.1/24 untuk IPv4 dan 2001:abc7:1234:gf45::::/48 untuk IPv6.
IP Address merupakan salah satu protokol yang sangat penting dan sering kita bahas terutama dalam meteri Model OSI dan TCP/IP. Pada Konsep awal TCP/IP, alamat IP di bangun menggunakan 32bit yang pada saat itu dirasa akan cukup untuk menampung user internet dari seluruh dunia, kita bisa asumsikan saja jika setiap orang menggunakan 1 perangkat yang terhubung dengan internet maka harus ada berapa jumlah ip yang tersedia? pastinya akan sangat banyak sehingga terciptalah IP versi 6 (IPv6) untuk mengantisipasi lonjakan pengguna jaringan.
IPv4 (Internet Protocol Version 4)
IPv4 Atau IP Versi 4 atau IP address merupakan protokol internet yang paling banyak digunakan saat ini. IP address adalah identitas bagi pengguna/perangkat yang digunakan untuk berselancar di jaringan internet, sehingga setiap alamat ip haruslah bersifat unik atau berbeda dengan yang lainnya.
IP address adalah kumpulan biner (0 dan 1) sepanjang 32bit yang dijadikan sebagai subnetmask, 32bit biner dibagi menjadi 4 segmen yang setiap segmennya terdiri dari 8bit. Untuk memudahkan dalam penggunaan alamat ip, kita dapat menggunakan bilangan desimal yang merupakan hasl konversi dari bilangan biner. Contohnya kita dapat menuliskan alamat ip 192.168.1.2 dan tidak perlu mengunakan biner seperti 11000000.10101000.00000001.00000010.
Tipe-Tipe IPv4
terdapat 3 tipe, diantaranya:
- Unicast Address
Unicast merupakan suatu metode pengiriman (transmisi) data dalam jaringan dengan mekanisme Point-to-Point atau pengiriman data dilakukan antara satu alamat pengirim dan satu alamat penerima. Paket yang dikirimkan ke unicast address hanya akan diterima oleh penerima tujuan yang menggunakan alamat tersebut. Ketika data berhasil diterima maupun gagal diterima, maka si-pengirim akan memberikan informasi ke pengirim. Untuk topologi jaringan dengan komunikasi ‘Connection-Oriented’ (TCP), jika data gagal diterima maka akan dilakukan pengiriman ulang sampai data dapat dikirim secara lengkap.
- Broadcast Address
Broadcast digunakan untuk mengirimkan paket-paket dari satu komputer ke semua komputer sekaligus “satu-untuk-semua” atau bisa juga disebut dengan Point to Multipoint (PTMP) dengan metode ini tidak perlu memperhatikan apakah data tersebut sampai ke penerima atau tidak. Dan juga tidak melihat apakah perangkat penerima pada setiap titik tersebut sedang aktif siap menerima paket data atau tidak. Metode ini komunikasi biasanya dilakukan pada setiap perangkat yang tergabung di dalam jaringan yang sama. Alamat broadcast hanya bisa digunakan sebagai alamat penerima saja tidak bisa digunakan sebagai pengirim.
- Multicast Address
Hampir sama dengan broadcast, muticast juga dapat mengrimkan paket data ke banyak penerima, yang membedakan dengan broadcast, multicast hanya akan mengirimkan kepada host yang dalam kondisi aktif saja pada jaringan yang sama.
Ada beberapa alamat multicast yang digunakan tergantung jenis service-nya. Contohnya seperti berikut:
224.0.0.18 : VRRP
224.2.0.0-224.2.127.253 : Multimedia Conference Cal
224.0.0.5-224.0.0.6 : OSPF LSA/DR
Pembagian Kelas IPv4
Dalam penggunaannya IPv4 dapat dibagi menjadi beberapa kelas yang ditentukan sesuai dengan jumlah host yang bisa digunakannya. diantaranya:

- Kelas A = dengan jumlah host sepanjang 24 bit yang bisa menghasilkan kombinasi angka sampai 16juta kombinasi/host.
- Kelas B = dengan jumlah host sepanjang 16bit dengan kapasatitas sampai 6ribu host/komputer.
- kelas C = sepanjang 8bit, dengan kapasitas 254 hos/komputer.
Hal ini bukan tanpa alasan, karena sebagai administrator jaringan sudah sepatutnya kita mengelola jaringan tersebut secara optimal. Salah satu alasan dalam penggunaan kelas-kelas dalam mengelola jaringan adalah untuk mempemudah pengelolaan layanan jaringan tersebut seprti pengalamatan IP setiap host, memastikan tidak ada IP yang bisa digunakan secara ilegal, untuk membedakan alamat yang digunakan sebagai jalur/network atau memedakan alamat host. Ketiga kelas diatas merupakan IP yang umum digunakan dalam penggunaan internet ataupun intranet yang disebut IP Address Unicast.
Baik IP address kelas A,B, atau C memiliki 2 bagian utama yaitu Network dan Host . Dimana bagian Network berperan sebagai pembeda antar jalur network dan Host menjadi pembeda untuk ID Host setiap pengguna. Kita bisa analogikan Netwok sebagai identitas dari “Nama Jalan” dan Host ID sebagai “nomor rumah” yang bersifat unik atau berbeda dengan yang lainnya. Beberapa host/komputer dapat dikatakan berada dalam satu jaringan yang sama apabila Network ID nya sama, Begitu juga sebaliknya jika kedua komputer tersebut berada di network yang berbeda maka komputer tersebut tidak bisa dikatakan berada dalam satu jaringan.
Pada konsep TCP/IP, perbedaan Network ID tidak di tentukan oleh betuk topologi, sistem operasi, hardware, software, yang digunaka jaringan tersebut.
Contoh dalam topologi BUS, pada fisiknya jelas terlihat hanya menggunakan satu jalur tapi belum tentu pada kenyataanya dari topologi bus tersebut hanya terdapat satu network/jaringan saja. Bisa saja komputer 1 menggunakan ip kelas C yaitu 192.168.2.3 dan komputer k 3 menggunakan alamat ip kelas C yaitu 192.168.1.2, maka dapat dikatakan kedua komputer tersebut tidak dalam satu jaringan yang sama karena PC1 berada di network x.x.2.x dan PC3 berada di network .x.x.1.x
IP Address yang sering kita gunakan di lab atau di jaringan lokal disebut dengan IP Address Privat, sedangkan ip yang digunakn untuk keperluan internet disebut IP publik.
Selain dari ketiga kelas IPv4, terdapat juga kelas D dan E yang diperuntukan untuk penggunaan khusus.
- Kelas D = Digunakan untuk alamat ip Multicast, Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110, yakni sejumlah host yang menggunakan aplikasi secara bersama seperti penggunaan aplikasi video conference yang melibatkan lebih dari satu host menggunakan MBone (Multicast Backbone)
- Kelas E = Merupakan IP yang dicadangkan untuk keperluan eksperimen. Pada kelas E tidak mengenal Bit Network ataupun Host ID. Bit Pertama Kelas E adalah 1111.
Tidak semua alamat IP dapat dijadikan sebagai host, terdapat sejumlah alamat ip yang digunakan untuk keperluan khusus, diantaranya:
- Network Address
- broadcast address
- netmask address
- multicast adddress
- loopback
- default route
IPv6 (Internet Protocol Version 6)
Internet mulai berkembang menggunakan IPv4 (Internet Prototcol version 4) yang menyediakan alamat ip sepanjang 32bit. Pada tahun awal 90an para ahli khawatir terhadap ketersedian IP diasaat perkembangan internet yang dibarengi semakin meniningkatnya pengguna inteternet pada saat itu.
Kemudian pada tahun 1992 para ahli mengajukan proposal untuk meurumuskan protokol internet yang lebih baru. setelah mengalami perjalanan yang panjang dan mendapatkan masukan dari para ahli maka terciptah Next Generation Internet Protocol atau disebut Internet Protocol Version 6 (IPv6).
Berbeda dengan IPv4 yang mengganakan IP sepanjang 32bit, IPv6 menggunakan Ip sepanjang 128bit ip address sehingga akan menyediakan sangat banyak ip address yang tersedia bilamana IPv4 sudah tidak bisa menampung user di internet. Saat ini dan sekian tahun kedepan IPv4 akan tetap digunakan, karena sudah ada eksperimen tentang menggunakan tunneling yang dapat menghubungkan jaringan yang menggunakan IPv4 dengan IPv6.
Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok/segmen berukuran 16-bit atau 2 oktet, yang setiap segemennya dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit , setiap segmen dipisahkan dengan titik dua (:). Sehingga notasi pada IPv6 sering juga disebut dengan colon-hexadecimal format.
Contoh IPv6 dalam bilangan biner
0010000111011010.0000000011010011.0000000000000000.0010111100111011.0000001010101010.0000000011111111.1111111000101000.1001110001011010
maka jika kita rubah dalam bentuk Hexadesimal akan menjadi
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
3 Format yang bisa digunakan dalam Penulisan IPv6
Ada 3 cara penulisan alamat ip versi 6 yang bisa digunakan dalam penulisan alamat yang panjang ini diantaranya: