Setting Server Profile Hotspot Mikrotik

Neicytechno – Setting server profile hotspot mikrotik biasa dilakukan oleh beberapa operator yang mengelola server jaringan yang cakupannya cukup besar seperti sekolah ataupun perusahaan yang memiliki banyak divisi yang berbeda dan membutuhkan pelayanan koneksi internet yang berbeda pula.

Menurut pengalaman pribadi ketika mengerjakan projek-projek membuat desain dan setting jaringan tidak banyak yang meminta dibuatkan server profile hostpot lebih dari satu, hanya sekolah dan perusahaan tertentu saja yang memiliki permintaan khusus tersebut. Karena kalau hanya persoalan pembagian bandwidth yang di bedakan setiap divisi/jabatan menurut penulis cukup menggunakan firewall dan QOS/Queue karena bisa lebih spesifik dalam mendeskripsikan paket data yang akan di limit.

Contoh Cerita kasus (pengalaman pribadi) yang pernah ditangani dalam penggunaan server profile lebih dari satu :

Terdapat sebuah perusahaan tekstil di jawa barat kebetulan operatornya sodara sendiri, yang ingin membuat sebuah jaringan hotspot yang berbeda dan menggunakan port ethernet sendiri-sendiri setiap divisinya, kebetulan penulis sedang ada disana dan diminta untuk membantunya menyelesaikan kerjaannya, beliau sudah memiliki desain dan penulis tinggal mengikutinya, dan kurang lebih topologinya seperti ini: Mikrotik (ether1= internet // ether2=hotspot1(khusus) // ether2=karyawan) karena ip yang digunakan setiap port berbeda beliau ingin setiap divisi memiliki server hotpot yang berbeda karena nanti tampilan login wifi hotspotnya ingin berbeda pula, maka dari itu kita buat dua server hotspot dan 2 server profile.

Penggunaan Menu “Server” dan “Server Profile” Dalam Hotspot

Menu Server merupakan kesatuan badan dari sebuah server dan server profile merupakan atribut yang dipakainya. Artinya menu server digunakan untuk mendeklarasikan identias badanya seperti nama server hotspot dan ethernet yang digunakannya, sedangkan menu server profile merupakan tampilan atau settingan dari badan atau server tersebut seperti mengatur login page, aturan login user, radius,dns name bahkan bisa langsung mengatur limit kecepatan download dan upload maksimal server tersebut.

Untuk membuat server, sebenarnya lebih cepat jika kita menggunakan fitur “Hotspot Setup” karena akan langsung terbuat server beserta server profilenya, namun kali ini kita akan coba membuat server hotspot secara manual.

Cara Setting Server Profile Hotspot Mikrotik

pertama kita buat terlebih dahulu sebuah profile agar lebih mudah menggunakan Winbox caranya masuk menu “IP — Hotspot — Server Profile — add(+)” Setting server profile mikrotik hotspot

Tab General :

  • Name : nama server profilenya harus berbeda dengan server profile yang lainya contoh Hotspot_1 untuk server 1 dan Hotspot_2 untuk server 2.
  • Hotspot address : Alamat ip (gateway) ethernet yang digunakan.
  • DNS Name : Nama domain untuk login hotspot (Link login page)
  • HTML Directory : Lokasi/Nama folder file/tempplate login page
  • Rate Limit (rx/tx) : kecepatan/limitasi bandwidth download/upload server
  • HTTP Proxy : jika menggunakan proxy isi dengan alamat proxy
  • HTTP Proxy port : port yang digunakan proxy
  • SMPT Server : Gunakan sesuai alamat ip mail sever jika ada

Tab Login :

  • Login By : Cara user dapat mengakses/login ke server hotspot
  • Mac Auth.Mode : mode autentikasi mac address untuk login
  • mac auth. password : mode autentikasi mac address untuk login
  • HTTP cookie liftime : masa aktif cookie
  • SSL Certificate : sertifikat SSL jika menggunakan HTTPS
  • Trial Uptime Limit : masa trial menggunakan voucher/user
  • Trial Uptime Reset : Waktu Reset data yang menggunakan trial

Tab Radius :

Jika menggunakan Radius isi setiap form sesuai dengan informasi server hotspot yang menggunakan radius.

Setelah itu kita atur servernya masuk kemenu “IP — Hotspot — Server — Add”, dan arahkan ke server profile yang baru kita buat seperti inimengatur server hotspot mikrotik

  • Name : nama server hotspot
  • interface : interface/ether yang digunakan
  • address pool : address pool (sesuai dhcp server ether yang digunakan)
  • profille : sesuikan dengan server profile yang sudah dibuat

Nahh itulah sedikit cara untuk membuat server hotspot dan mengatur server profille mikrotik, setiap kolom sebenarya tidak selalu harus diisi karenaya menyesuaikan dengan kebutuhan dan layanan yang digunakannya. Yang harus jelas adalah pendeklarasian interface, alamat ip, domain dan folder tampilan login dari hotspot tersebut.

Baca Juga : Setting Tplink WR840n Untuk Memperluas Sinyal Wifi

Tutorial Mikrotik Lengkap Artikel & Video

Tinggalkan komentar